PEJUANG JARAK

Aku hanya terlahir dari sebuah keluarga sederhana Aku bukan berasal dari keluarga dengan status sosial tinggi Aku juga bukan dari keluarga dengan paham agama yang sangat kuat Aku hanya wanita biasa yang mencintai Putra mu bu Bu terimakasih telah melahirkan Putra mu ke Dunia ini Bu aku ingin engkau mengenaliku lebih dalam Aku ingin mengenaliku bukan berdasarkan opini opini yang ada bu Aku juga tidak ingin engkau mengenaliku dari cerita Putra mu bu Karena aku takut Putra mu hanya akan menceritakan baiknya saja Bu suatu hari nanti Putra mu akan menemukan seorang wanita yang akan melengkapi separuh jiwanya bu Tulang rusuk yang selama ini telah Putra mu cari Putra mu berbeda dengan laki laki diluar sana yang pernah aku kenal bu Laki laki yang hanya datang, kemudian dekat dan ketika bosan memilih untuk pergi Putra mu bukan seperti itu bu Putra mu mampu bertahan dengan jarak yang selama 5 tahun ini kami lalui bu Putra mu hebat bu, karena mampu bertahan sampai sejauh ini Bu

Coban Supit Urang dulu Kemarin,   tepat pada tahun baru ditanggal 1 januari 2019 gue pergi lagi ke tempat yang dulu jadi coban favorit gue, Coban Supit Urang, terletak di desa Madiredo, Pujon, kalian tau tempat ini ? pernah denger namanya ? atau bahkan pernah kesini ? yak, dengan jumlah hashtag ig atas nama coban ini yg cuma sekitar 1K lebih dikit, gue pribadi ngerasa tempat ini nggak terlau terkenal seperti coban lain di daerah malang. Ada beberapa alasan yang menurut gue bikin coban ini nggak populer : Coban ini letaknya lebih jauh dari coban rondo. Kalo kalian nggak lihat google maps, pasti bakal susah buat kesini pas pertama kali karena di jalan masuk dari jalan utama tidak ada petunjuk arah atau tulisan selamat datang di wisata coban supit urang. Dari jalan masuk untuk menuju ke checkpoint alias rumah terakhir masih lumayan, jadi awas nyasar di perkampungan aja, gue kemarin nyasar soalnya, hahaha Dari rumah terakhir ke coban, dihiasi perkebunan dan jalan makad