Membuat Analisa 1 m3 Pekerjaan Beton Berdasarkan Dimensi

Menghitung Kebutuhan Kg Besi dan Bekisting 

Pada 1 m3 Beton


Disini akan membahas tentang bagaimana cara membuat analisa 1m3 pekerjaan beton berdasarkan dimensinya, menghitung kebutuhan besi tiap m3 dan luas bekisting yang diperlukan. Akan diambil contoh membuat analisa kolom dengan dimensi 25x25 cm.

Kenapa membuat analisa sendiri ?

Pada analisa SNI, untuk pekerjaan beton, analisa yang ada adalah analisa yang berdasarkan kg berat besi seperti pembuatan 1m3 kolom beton bertulang 150 kg, pembuatan 1m3 sloof beton bertulang 200 kg, atau analisa kolom dan ring balk praktis baik dalam satuan m3 maupun m'.

Lalu bagaimana kita tahu analisa mana yang digunakan ? Misal pada hitungan rab kita terdapat item kolom 30x30 cm dan kolom 15x15 cm, Apa kita akan menggunakan analisa 200 kg pada kolom 30x30 kg dan 150 kg pada kolom 15x15 cm ? Dengan dasar karena dimensi lebih besar pasti kg lebih berat. Padahal bila dihitung, kg pada kolom 15x15 cm bisa lebih besar daripada kg pada kolom 30x30 cm. Karena ketidak tahuan kita inilah yang kadang membuat kita salah menentukan harga sehingga harga yang tertera di rab hasilnya akan berbeda ketika dikerjakan dilapangan nanti.

Oleh karena itu diperlunya membuat analisa pekerjaan beton berdasarkan dimensi yang direncakan serta kandungan besi yang telah ditentukan, sehingga setiap beton dengan dimensi dan kandungan besi berbeda akan memiliki harga yang berbeda pula akibat kebutuhan besi dan bekisting yang pastinya tidak sama. Dengan begitu diharapkan harga beton sudah sesuai dan tidak ada kesalahan pada pengaplikasian harga seperti jika kita menggunakan analisa yang berdasarkan kg besi.
menghitung kg besi
Kolom 25x25 cm

Bisa dilihat pada gambar diatas, disini saya ambil contoh kolom dengan dimensi 25x25 cm yang akan dibuat analisanya. Bagi yang belum tahu apa itu maksud "D" pada 2D13, itu berarti kolom menggunakan besi ulir diameter 13 mm, jika simbolnya menggunkan "Ø" maka yang digunakan adalah besi polos. Jadi menurut gambar diatas kolom dengan dimensi 25x25 cm memiliki tulangan utama ulir berjumlah 4 buah dengan diameter 13 mm dan besi begel dimesi 8 mm dengan jarak pemasangan 150 mm.

Pembuatan analisa

menghitung kg besi
Contoh Susunan Analisa


Gambar diatas merupakan susunan analisa beton berdasarkan dimensi yang biasa saya gunakan, bisa dilihat pada kolom komponen, yang pertama terdapat beton (berdasarkan mutu yang digunakan), kedua pembesian besi ulir sebagai tulangan utamanya, bila terdapat tulangan polos sebagai tulangan utama maka bisa ditambahkan dibawahnya, yang ketiga ada pembesia besi polos yang digunakan sebagai tulangan begel, dan yang terakhir yang keempat ada bekisting kolom 2x pakai.

Lalu ada kolom satuan yang merupakan satuan yang digunakan berdasarkan harga satuan, kolom kuantitas yang merupakan hasil perhitungan volume yang akan dihitung kebutuhannya pada pembahasan kali ini, kolom harga satuan yang berasal dari analisa SNI yang digunakan untuk menentukan harga setiap komponen, kolom jumlah harga yang merupakan hasil perkalian antara harga satuan dengan kuantitas.

  • Yang perlu disiapkan

Sebelum masuk pada bagian perhitungan, yang harus disiapkan adalah analisa pekerjaan berdasarkan komponen yang kita gunakan pada analisa tersebut, berikut adalah lampiran gambar analisa SNI yang saya gunakan untuk pembuatan analisa pekerjaan beton tersebut.

menghitung kebutuhan besi dan bekisting
Analisa 1m3 Beton K200

menghitung besi dan bekisting
Analisa 1kg Pembesian Dengan Besi Polos

menghitung besi dan bekisting
Analisa 1kg Pembesian Dengan Besi Ulir


menghitung besi dan bekisting
Analisa 1m2 Pasang Bekisting Untuk Kolom (2x Pakai)

  • Menghitung panjang beton yang dibutuhkan

Sekarang masuk pada bagian perhitungan, hal pertama yang dihitung adalah mencari panjang dari dimensi beton yang digunakan. Mengapa perlu mencari panjang ? Ya karena nanti kita akan menghitung panjang besi utama dan jumlah begel dalam 1m3 kolom ini, sedangkan yang kita ketahui baru luasan kolom yaitu 25x25 cm, kita belum tahu panjang yang dibutuhkan agar kolom dengan dimensi 25x25 cm ini mencapai volume 1 m3.

Bisa dilihat pada gambar dibawah ini, yang dilingkari adalah panjang yang dibutuhkan kolom 25x25 cm untuk mencapai volume 1 m3. 


Caranya : 1 m3/luasan beton

1 m3 / ( 0.25 m x 0.25 m ) = 16 m
Jadi, untuk mencapai volume 1 m3 maka diperlukan panjang 16 m. Bisa dibuktikan dengan 0.25 x 0.25 x 16 = 1 m3.

  • Perhitungan beton

Untuk Beton tidak ada perhitungan khusus, karena kita membuat analisa pekerjaan 1 m3 beton, maka volume beton yang digunakan juga 1 m3, bisa dilihat pada kolom kuantitas. Beton mutu K200 kuantitasnya 1.

  • Perhitungan besi ulir ( tulangan utama )

Caranya : panjang beton x jumlah tulangan x ( berat besi / panjang 1 lonjor )

Maka, 16 m x 4 x ( 12 kg / 12 m ) = 64 kg

16 adalah panjang beton kolom 25 x 25 cm untuk mencapai 1 m3 yang kita hitung diawal. 4 adalah jumlah tulangan utama, bisa dilihat pada gambar kolom. 12 kg merupakan berat besi ulir diameter 13 mm dalam 1 lonjor, bisa dilihat pada tabel besi yang disertakan dibawah. 12 m merupakan panjang 1 lonjor besi, jadi disitu terdapat 12 kg / 12 m adalah untuk mencari berat 1 m besi ulir diameter 13 mm.

  • Perhitungan besi polos ( tulangan begel )

Caranya : (( panjang beton / jarak antar begel ) +1) x ( berat besi / panjang 1 lonjor ) x  ( keliling tulangan begel )

Maka, (( 16 m / 0.15 m ) + 1 ) x ( 4.74 kg / 12 m ) x ( 0.2 m + 0.2 m + 0.2 m + 0.2 m + 0.1 m ) = 38.28 kg

16 adalah panjang beton kolom 25 x 25 cm untuk mencapai 1 m3 yang kita hitung diawal. Dibagi 0.15 yang merupakan jarak antar begel yang tertera pada gambar untuk mencari jumlah begel, hasilnya ditambah 1 yang merupakan sebagai pengaman, bisa ditambahkan bisa juga tidak. Sama seperti 12 kg, 4.74 kg adalah berat 1 lonjor besi polos diameter 8 mm yang bisa dilihat pada tabel besi polos, dan dibagi 12 m untuk mencari berat besi dalam 1 m. Dan yang terakhir adalah keliling begel kenapa 0.2 m, karena dimensi kolom kita 25 cm, dan terdapat selimut beton yang tebalnya 2.5 cm pada dua sisi, jadi 25 cm - ( 2.5 cm + 2.5 cm ) = 20 cm = 0.2 m, lalu ditambah 0.1 yang merupakan tekukan tulangan begel.

  • Perhitungan bekisting

Caranya : panjang beton x ( keliling bagian yang dibekisting )

Maka, 16 m x ( 0.25 m x 4 ) = 16 m2

16 adalah panjang beton kolom 25 x 25 cm untuk mencapai 1 m3 yang kita hitung diawal. Keliling bekisting adalah keliling permukaan beton yang dibekisting, karena pada kolom keempat sisinya dibekisting maka dihitung 0.25 x 4 sisi, berbeda dengan balok yang dibekisting pada 3 sisi dan sloof yang pada 2 sisi.

Setelah semua item selesai dihitung, dan hasil perhitungan sudah ditulis pada kolom kuantitas, langkah terakhir tinggal mengalikan antara volume dan harga satuan yang kemudian dijumlah untuk mengetahui berapa harga 1 m3 beton, jika pada contoh diatas maka harga 1 m3 kolom dengan dimensi 25 x 25 cm adalah 5052.550.47 juta rupiah. Dan harga satuan beton inilah yang nantinya akan dikali dengan volume beton kolom dimensi 25x25 cm. Nah bisa dilihat juga untuk total berat tulangan adalah 64 + 38.28 = 102.28 kg/m3, tidak sampai 150 kg jika kita hendak menggunakan analisa beton 150 kg besi, maka dari itu inilah pentingnya membuat analisa beton sendiri, semoga bermanfaat.




Demikian cara membuat analisa pekerjaan beton berdasarkan dimensinya, semoga bermanfaat, jika ada yang ingin ditanyakan bisa meninggalkan di kolom komenter, terima kasih. Maaf jika gambar tabelnya tidak jelas .

Comments

  1. Mas, kalau kolom dan balok kan dicari panjangny, berarti kalau untuk menghitung kg besi pondasi tapak dan plat dag, yg dicari total panjang besi yg dipakai ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo buat pondasi saya biasa menghitung kebutuhan besi dalam 1 buah pondasi itu berapa kg, kemudian dibagi dengan volume pondasinya, akhirnya ketemu berapa kg per m3nya

      Delete
    2. (( 16 m / 0.15 m ) + 1 ) x ( 4.74 kg / 12 m ) x ( 0.2 m + 0.2 m + 0.2 m + 0.2 m + 0.1 m ) = 38.28 kg

      kenapa hasilnya 38.28? bukan kah hasil perhitungnya 76.55 ? mohon penjelasannya

      Delete
    3. (( 16 m / 0.15 m ) + 1 ) = 107.66 bh begel

      ( 4.74 kg / 12 m ) = 0.395 kg/m berat besi per 1m

      ( 0.2 m + 0.2 m + 0.2 m + 0.2 m + 0.1 m ) = 0.9 m, keliling begel

      107.6 x 0.395 x 0.9 = 38.25 kg

      Mohon dicek lagi kak klo ada yg tidak ccok atau salah persepsi pada hitungan sya

      Delete
  2. terima kasih artikelnya...sangat bagus penjelasannya.

    ReplyDelete
  3. tolong beri contoh untuk pondasi telapak

    ReplyDelete
  4. terima kasih artikelnya...sangat bermanfaat.

    ReplyDelete
  5. Terima Kasih Atas informasi yang Anda Sampaikan,sangat membantu sekali

    ReplyDelete
  6. Terima Kasih Atas informasi,sangat membantu sekali

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. Mohon pencerahaannya untuk perhitungan kolom bulat

    ReplyDelete
  9. Untuk kolom trsbt diatas apakh bisa digunakan untuk rumah tingkat 2 lt

    ReplyDelete
  10. Bagaimana dengan kolom 50x50 cm

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Rute Ternyaman Menikmati Gunung Bromo

Bagaimana Cara Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) ?